Assessment Kasus Bisnis: Langkah 1 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 1: Justifikasi

Langkah 1: Assessment Kasus Bisnis

Masalah bisnis atau peluang bisnis didefinisikan dan suatu solusi BI diusulkan. Setiap rilis aplikasi BI seharusnya memiliki pembenaran dari sisi biaya dan harus jelas mendefinisikan manfaat baik untuk memecahkan masalah bisnis atau untuk mengambil keuntungan dari peluang bisnis.

Aktivitas-aktivitas dalam Assessment terhadap Kasus Bisnis

Aktivitas-aktivitas dalam Langkah 1: Assessment terhadap Kasus Bisnis
Aktivitas-aktivitas dalam penilaian terhadap kasus bisnis tidak perlu dilakukan secara linear. Gambar di atas menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah daftar yang secara ringkas menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 1, yaitu Assesment terhadap Kasus Bisnis.

1. Tentukan kebutuhan bisnisnya.

Pembenaran dari suatu proyek BI adalah sesuatu yang sulit jika tidak ada alasan bisnis yang jelas untuk aplikasi BI tersebut. Harus ada kebutuhan informasi bisnis yang jelas yang tidak dapat dipenuhi dengan berbagai metode pendukung keputusan tradisional. Kebutuhan bisnis harus dikaitkan dengan konsekuensi keuangan bagi organisasi, entah sebagai biaya atau hilangnya pendapatan. Konsekuensi keuangan bisa saja hasil dari peluang bisnis yang hilang (misalnya, kurangnya akses ke informasi penting) atau masalah bisnis (misalnya, melaporkan adanya inkonsistensi atau ketergantungan pada data yang kacau). Dalam kedua kasus tersebut, Anda harus menghitung kebutuhan bisnis sebagai ekspresi keuangan (misalnya, $5.000.000 hilang setiap tahun untuk menghadapi kompetisi karena ketidakmampuan untuk melakukan cross-sell kepada pelanggan saat ini).

2. Menilai/mengevaluasi solusi sistem pendukung keputusan yang saat ini sedang digunakan.

Memeriksa solusi sistem pendukung keputusan (DSS) yang saat ini sedang digunakan dan mengidentifikasi kekurangannya. Jika solusi saat ini tidak memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengurangi masalah bisnis, alasan-alasanya harus dipahami. Jika informasi yang diperlukan tidak disampaikan, bisa jadi karena kekurangan sumber daya dan beban kerja TI yang banyak. Alasan-alasan lainnya bisa meliputi kesulitan mengakses dan penggabungan sumber data karena struktur kunci yang berbeda (misal, primary key), ada kunci yang hilang, atau data redundansi dan inkonsistensi.

3. Menilai berbagai prosedur dan berbagai sumber operasional.

Sementara menilai solusi DSS saat ini sudah ada, berikan perhatian khusus pada sumber data operasional dan prosedur operasional. Masalah bisnis bisa ada karena orang-orang bisnis tidak dapat mempercayai informasi yang disampaikan kepada mereka. Masalah-masalah kualitas data mungkin saja adalah hasil dari praktik entri data yang buruk, kurangnya edit, kode program yang error, atau kurangnya pelatihan. Suatu solusi untuk masalah bisnis mungkin saja dengan memperketat prosedur-prosedur tersebut.

4. Mengkaji inisiatif-inisiatif pendukung keputusan BI dari para pesaing.

Tetap berada di depan dalam persaingan sangat penting dalam perekonomian saat ini. Dalam rangka untuk tetap di depan, Anda harus tahu apa yang dilakukan pesaing Anda. Ini akan sangat membantu untuk mengetahui tentang keberhasilan dan kegagalan para pesaing tentang inisiatif pendukung keputusan BI mereka dan apakah mereka telah mencapai penjualan yang lebih tinggi atau memperkenalkan produk inovatif.

5. Tentukan tujuan aplikasi BI.

Setelah Anda mendefinisikan masalah bisnis dan memahami kekurangan dari lingkungan saat ini, Anda dapat dengan jelas menyatakan tujuan aplikasi BI. Tujuan-tujuan ini harus dibandingkan dengan tujuan bisnis strategis organisasi untuk memastikan bahwa mereka selaras.

6. Mengusulkan solusi BI.

Dengan berdasarkan tujuan aplikasi BI dan hasil-hasil analisis lingkungan saat ini, termasuk solusi DSS yang ada saat ini, Anda sekarang dapat mengusulkan solusi BI. Masalah bisnis mungkin terlalu rumit untuk diatasi semuanya sekaligus, dalam hal ini Anda akan perlu untuk merancang pendekatan rilis yang berulang. Persyaratan-persyaratan yang takterpenuhi dari proyek BI sebelumnya harus dievaluasi dan keputusan harus dibuat apakah memasukkan atau tidak berbagai persyaratan tersebut dalam rilis ini.

7. Melakukan analisis cost-benefit.

Tentukan biaya aplikasi BI yang diproyeksikan. Selain hardware baru, software, dan tools, termasuk biaya pemeliharaan dan biaya pelatihan. Ingat untuk memperhitungkan biaya karyawan baru jika Anda perlu untuk mempekerjakan lebih banyak staf untuk mengelola berbagai tool baru atau untuk melakukan aktivitas bisnis baru, seperti data mining. Tentukan manfaat dari aplikasi BI, baik yang tampak dan tidak tampak. Rincilah bagaimana penerapan BI akan memecahkan masalah bisnis dan menghemat uang organisasi atau meningkatkan margin keuntungan organisasi. Akhirnya, hitunglah ROI dan tunjukkan kerangka waktu di mana BI akan direalisasikan.

8. Lakukan penilaian risiko.

Daftarlah semua risiko yang mungkin terjadi untuk proyek Anda dan buatlah matriks penilaian risiko. Jika Anda tidak memiliki informasi yang cukup untuk menghasilkan matrix penilaian risiko yang rinci saat ini, gunakanlah enam kategori risiko dasar yaitu: teknologi, kompleksitas, integrasi, organisasi, tim proyek, dan investasi keuangan. Tentukan tingkat keparahan setiap risiko: rendah, sedang, atau tinggi. Juga tentukan seberapa besar kemungkinan bahwa setiap risiko akan terjadi dan apa dampaknya pada proyek BI.

9. Tulislah laporan penilaian.

Jelaskan kebutuhan bisnis (apakah itu masalah bisnis atau peluang bisnis), dan sarankan satu atau lebih solusi pendukung keputusan BI. Termasuk hasil analisis cost-benefit dan penilaian risiko. Tambahkan ringkasan singkat pada laporan, dan kirimkannya ke sponsor bisnis serta manajemen eksekutif.

Seri Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI (Business Intelligence):

No comments:

Post a Comment